Kolaborasi Riset Antropologi Brawijaya dan ITB: Teliti Transformasi Sosial-Lingkungan di Muara Gembong, Bekasi
April 2025 — Program Studi Antropologi Universitas Brawijaya kembali mencatatkan kontribusi penting dalam riset kolaboratif lintas kampus. Mahasiswa Antropologi Brawijaya, Raditya Alfin Ghiffari, bersama alumni Anropologi Brawijaya Gilang Mahadika, menjalin kerja sama riset dengan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang hasilnya kini telah terbit dalam salah satu jurnal terkemuka milik Universitas Indonesia.
Artikel yang dimuat dalam jurnal tersebut mengkaji transformasi sosial dan lingkungan di Muara Gembong, sebuah wilayah pesisir di utara Bekasi yang dulunya dikenal sebagai pusat perikanan udang dan bandeng. Namun, kawasan tersebut kini menghadapi tantangan berat akibat degradasi lingkungan dan kemunduran ekonomi. Melalui pendekatan Feminist Political Ecology (FPE), penelitian ini memberikan fokus khusus pada peran perempuan dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Penelitian ini menemukan bahwa meskipun sektor ekonomi lokal secara historis didominasi oleh laki-laki sebagai pelaku budidaya perikanan, perempuan justru memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan rumah tangga. Mereka mengembangkan strategi ekonomi kreatif, seperti menenun tikar wlingi laut (cyperus malaccensis) dan mengolah produk-produk dari tanaman mangrove. Sayangnya, perempuan-perempuan ini masih menghadapi hambatan struktural, mulai dari minimnya dukungan kelembagaan hingga terbatasnya akses ke pasar yang berkelanjutan.
Melalui kritik terhadap program pemberdayaan yang tidak selaras dengan kebutuhan masyarakat, riset ini menunjukkan bagaimana inisiatif yang dipimpin oleh perempuan lokal memiliki potensi besar dalam membangun ketahanan komunitas. Artikel ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya pendekatan konservasi dan restorasi ekonomi yang inklusif dan kontekstual, terutama di wilayah-wilayah pesisir yang terdampak perubahan iklim dan tekanan ekonomi.
Artikel selengkapnya dapat diakses di sini