Menilik Sejarah Lahirnya Hari Bank Indonesia

Pada masa kolonialisme Hindia Belanda di Indonesia terdapat  De Javasche Bank yang didirkan pada abad 19 di Batavia sebagai bank sentral dari Hindia Belanda. Namun kemudian kedatangan Jepang ke Indonesia pada masa perang dunia kedua membuat De Javasche Bank dirubah menjadi Nanpo Kaihatsu Ginko sebagai bank sentral pemerintahan militer Jepang di Indonesia.

Usai kekalahan Jepang pada perang dunia kedua Belanda kembali datang dan merebut kembali Nanpo KAIHATSU Ginko dan merubah namanya menjadi seperti dulu De Javasche Bank. Oleh karena itu pemerintah negara Indonesia mulai terdesak dan ingin membentuk bank sentralnya sendiri karena sudah merdeka sehingga dikeluarkanya undang-undang darurat mengenai pendirian Bank Nasional Indonesia (BNI) yang berdiri pada tanggal 5 juli 1946. BNI pada masa itu berfungsi sebagai bank sentral yang mengeluarkan uang pertama kali yakni ORI (Oang Republik Indonesia).

Berdirinya BNI didahului dengan pembentukan Yayasan Pusat Bank Indonesia usai Indonesia merdeka. Pendirian BNI pada 5 Juli 1946 dilanjutkan dengan peleburan yayasan tersebut. Momentum ini menjadi tonggak lahirnya Hari Bank Indonesia dan selanjutnya diperingati setiap tanggal 5 Juli.

Berdasarkan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, Pemerintahan Indonesia dan Belanda  memutuskan untuk merubah fungsi dari Bank Indonesia dari yang berfungsi sebagai bank sentral menjadi bank umum. BNI diarahkan menjadi bank pembangunan ekonomi, sedangkan untuk Bank Indonesia (De Javasche Bank) dirubahk menjadi bank sentral. [RA/KKN-M/ANT]