Etnografi Kalimantan
Sekilas
Kode Modul
ANT62124
Total SKS
3
Semester
VI
Frekuensi
Genap
Tipe
Perkuliahan
Kuota Kelas
30
Durasi
16 pertemuan
Beban Studi
119 jam
Tatap Muka
35 jam
Mandiri
42 jam
Deskripsi
Mata kuliah ini secara khusus berisi pembahasan mengenai kehidupan ekonomi, sosial-budaya masyarakat Kalimantan. Perkuliahan akan difokuskan untuk menyelidiki fakta-fakta lapangan yang memperlihatkan kondisi masyarakat, mulai dari perkembangan kehidupan ekonomi, keanekaragaman etnis, transformasi agraria, struktur sosial masyarakat, isu pembangunan -transportasi, pertambangan, ketimpangan pembangunan-, stereotip, dan konflik yang terjadi pada masyarakat di wilayah tersebut.
Materi Pembelajaran
- Keragaman etnisitas
- Perubahan mata pencaharian tradisional
- Transformasi ekonomi di pedesaan
- Transmigrasi dan dampaknya
- Eksploitasi sumber daya alam
- Marginalisasi masyarakat adat dan konflik
- Upaya pemberdayaan masyarakat lokal
Referensi
Pustaka Utama
- Eilenberg, M., & Wadley, R. L. (2009). Borderland livelihood strategies: The socio‐economic significance of ethnicity in cross‐border labour migration, West Kalimantan, Indonesia. Asia Pacific Viewpoint, 50(1), 58-73.
- Ismanto, M. (2022). From One Project to Another: Unintended Consequences and People’s Expectation of Climate Mitigation Project in Central Kalimantan. Humaniora, 34(2), 127-136.
- Bakker, L. (2019). Moving the capital: a future in Kalimantan?. https://www.newmandala.org/moving-the-capital/
- Giring Ricardus, 2012. Ch.1 Pancur Kasih Empowerment Movement: Moving while Learning Source Pancur Kasih Empowerment Movement. Baguio City, Philippines: Tebtebba Foundation and Institute Dayakologi, pp 1- 43
- Davidson, J. S. (2003). The politics of violence on an Indonesian periphery. South East Asia Research, 11(1), 59–89. http://www.jstor.org/stable/23750093
- de Jonge, H., & Nooteboom, G. (2006). Why the Madurese? Ethnic Conflicts in West and East Kalimantan Compared. Asian Journal of Social Science, 34(3), 456–474. http://www.jstor.org/stable/23654485
- Potter, L. (2012). New transmigration ‘paradigm’ in Indonesia: Examples from Kalimantan. Asia Pacific Viewpoint, 53(3), 272-287.
- Bissonnette, J.-F. (2013). Development through Large-Scale Oil Palm Agribusiness Schemes: Representations of Possibilities and the Experience of Limits in West Kalimantan. Sojourn: Journal of Social Issues in Southeast Asia, 28(3), 485–511. http://www.jstor.org/stable/43186978
- Cramb, R. A., Colfer, C. J. P., Dressler, W., Laungaramsri, P., Le, Q. T., Mulyoutami, E., Peluso, N. L., & Wadley, R. L. (2009). Swidden Transformations and Rural Livelihoods in Southeast Asia. Human Ecology, 37(3), 323–346. http://www.jstor.org/stable/40343975
- Yusriadi, Y. (2019). Identitas Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat. Handep, 1(2), 1-16.
- Syafrita, I., & Murdiono, M. (2020). Upacara Adat Gawai Dalam Membentuk Nilai-Nilai Solidaritas Pada Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Barat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(2), 151-159.
Pustaka Pendukung
- Mongabay. 17 Okt 2019. Bagi Masyarakat Dayak, Berladang Itu Sekaligus Menjaga Keragaman Hayati. https://www.mongabay.co.id/2019/10/17/bagi-masyarakat-dayak-berladang-itu-sekaligus-menjaga-keragaman-hayati/
- Mongabay. 12 Juli 2021. Alam dan Kearifan Masyarakat Dayak Punan Hovongan https://www.mongabay.co.id/2021/07/12/alam-dan-kearifan-masyarakat-dayak-punan-hovongan/
- Prastiwi, S. D. (2021). Makna Sungai Dalam Ruang Hidup Yang Berubah: Studi Kasus Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 5(1), 69-95.
- Yulianto, A. (2017). Mitos-Mitos Berbasis Sungai Dalam Cerita Rakyat Di Kalimantan Selatan [Associated with River Myths in The South Kalimantan Folklore]. TOTOBUANG, 5(1), 149-161.
- Wainarisi, Y. O. R., & Tumbol, S. N. (2022). Perubahan Makna Teologis Sungai Kahayan Bagi Masyarakat Bukit Rawi. Manna Rafflesia, 9(1), 139-153.
Referensi
Matrik Penilaian
- Keaktifan kelas 10%
- Quiz 10%
- Tugas (Individu dan Kelompok) 30%
- UTS 15%
- UAS 35 %
- Peer-Assessment
Peer-Assessment
Persentase kontribusi mahasiswa diambil dari nilai yang diberikan anggota kelompok kepada anggota kelompok yang lain (peer-assesment) terkait kontribusi dalam proses pengerjaan tugas dari awal hingga akhir.
- Skor 100% jika anggota yang dinilai berpartisipasi penuh dari awal hingga akhir
- Skor 75% jika anggota yang dinilai berpartisipasi aktif meski beberapa kali kurang terlibat
- Skor 50% jika anggota yang dinilai berpartisipasi meski sering tidak terlibat
- Skor 25% jika anggota yang dinilai hanya muncul di awal/tengah/akhir saja
- Skor 0% jika anggota yang dinilai tidak terlibat sama sekali
- Nilai persentase kontribusi mahasiswa adalah jumlah total penilaian peer-assesment dibagi jumlah anggota kelompok yang menilai.