Dinamika Masyarakat Dataran Tinggi, Rendah, dan Pesisir

Biografi

Mahasiswa akan menganalisis hubungan antara latar belakang geografis dan lingkungan dengan kehidupan sosial-budaya masyarakat. Bagaimana kebudayaan itu dapat memiliki karakteristik yang khas didasarkan pada pola adaptasi terhadap kondisi material lingkungannya, juga untuk melihat tantangan dan perubahan yang terjadi berdasarkan tipe wilayah serta dinamika relasinya. Mata kuliah ini adalah pengantar untuk memahami keragaman dan keunikan yang ada dalam keragaman ekosistem. Mata kuliah ini mengaitkan studi geografi manusia dengan antropologi, serta teori ekologi budaya dan politik ekologi. Pembelajarannya berbasis Kombinasi Case Method dan Team Based Project dengan bobot penilaian kombinasi Aktivitas Partisipatif dan Hasil Proyek sebesar 14% dan 40%, Tugas 5%, Quiz 10%, UTS 15%, dan UAS 16%.

Materi Pembelajaran

  • Keterkaitan ruang dan tempat dengan proses pembentukan kebudayaan
  • Teori dan pendekatan antropologi terkait dengan kajian wilayah dataran tinggi, rendah, dan pesisir
  • Karakteristik masyarakat dataran rendah
  • Karakteristik masyarakat dataran tinggi
  • Karakteristik masyarakat pesisir
  • Interaksi antar masyarakat dataran tinggi, rendah dan pesisir
  • Problema kewilayahan: transformasi dan dinamika di dataran rendah
  • Problema kewilayahan: transformasi dan dinamika di dataran tinggi
  • Problema kewilayahan: transformasi dan dinamika di pesisir
  • Relasi negara dengan masyarakat
  • Konflik agraria dan artikulasi identitas masyarakat dataran tinggi

Referensi

Pustaka Utama

  • Geertz, C., & Supomo, S. (1976). Involusi pertanian: proses perubahan ekologi di Indonesia.
  • Herbert, S. (2000). For ethnography. Progress in Human Geography, 24(4), 550-568.
  • Haenn, N., & Wilk, R. (Eds.). (2006). The environment in anthropology: a reader in ecology, culture and sustainable living. NYU Press.
  • Tania Murray Li (2005) Chapter 1 Marginality, Power and Production: Analyzing Upland Transformation (hlm. 2-34)

Pustaka Pendukung

  • Herbert, S. (2000). For ethnography. Progress in Human Geography, 24(4), 550–568.
  • Hitchings, R., & Latham, A. (2020). Qualitative methods II: On the presentation of ‘geographical ethnography.’ Progress in Human Geography, 44(5), 972–980. https://doi.org/10.1177/0309132519879986
  • Silverman, S. (1979). The peasant concept in anthropology. The Journal of Peasant Studies, 7(1), 49-69.

Sistem Penilaian

Matrik Penilaian

  • Team Based Project (Kombinasi)
  • Aktivitas Partisipatif 14%
  • Hasil Proyek 40%
  • Tugas 5%
  • Quiz 10%
  • UTS 15%
  • UAS 16%

Peer-Assessment

Persentase kontribusi mahasiswa diambil dari nilai yang diberikan anggota kelompok kepada anggota kelompok yang lain (peer-assesment) terkait kontribusi dalam proses pengerjaan tugas dari awal hingga akhir.

  • Skor 100% jika anggota yang dinilai berpartisipasi penuh dari awal hingga akhir
  • Skor 75% jika anggota yang dinilai berpartisipasi aktif meski beberapa kali kurang terlibat
  • Skor 50% jika anggota yang dinilai berpartisipasi meski sering tidak terlibat
  • Skor 25% jika anggota yang dinilai hanya muncul di awal/tengah/akhir saja
  • Skor 0% jika anggota yang dinilai tidak terlibat sama sekali
  • Nilai persentase kontribusi mahasiswa adalah jumlah total penilaian peer-assesment dibagi jumlah anggota kelompok yang menilai.

Umpan Balik Mahasiswa