“Suara HIMANTARA”, Program Kerja Divisi PSDM di Masa Pandemi Covid-19
Dalam situasi meruyaknya virus pandemi global, manusia berada dalam posisi kepastian atas ketidakpastian. Masih terlalu sedikit yang mereka tahu sekarang. Najwa Shihab dalam kanal youtubenya yang diunggah pada 17 April 2020 menegaskan bahwa hari ini satu-satunya kepastian yang ada dalam genggaman manusia adalah ketidakpastian itu sendiri. Meskipun demikian, situasi yang dilematis itu tidak cukup untuk mematahkan semangat Himpunan Mahasiswa Antropologi Universitas Brawijaya (HIMANTARA) periode 2019/ 2020. Yeheschiel Kevin Tero Key selaku ketua divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) menegaskan bahwa daripada sibuk menyiasati akan lebih baik jika kita selangkah lebih maju untuk beradaptasi. “Akhirnya, sepakat lah kita membuat podcast untuk mengisi kekosongan proker di kala pandemi,” kata Kevin, sapaan akrabnya. Tepat Minggu, 21 Juni 2020, “Suara Himantara” hadir sebagai salah satu program kerja jebolan divisi PSDM di tengah pandemi Covid-19 seperti diunggah pada laman akun anchor.fm berikut ini.
“Suara Himantara” lahir dari celetuk gagasan salah satu staff PSDM, bernama Ahdan -mahasiswa Antropologi angkatan 2019-. Gagasan kreatif itu mulai diutarakan oleh Ahdan pada salah satu rapat intern divisi PSDM. Tepatnya pada salah satu rapat yang mendiskusikan terkait kegiatan apa yang mampu mereka jalankan dalam mengisi kekosongan proker di masa pandemi. Suara Himantara merupakan ruang diskusi terbuka bagi mahasiswa Antropologi dan mahasiswa dari jurusan lain yang dikemas dalam rangkaian episode podcast bernama NGOBAT. Istilah NGOBAT diambil dari singkatan “Ngobrol Bareng Antropologi”. Podcast NGOBAT hadir untuk mengenalkan Antropologi kepada masyarakat umum dengan episode perdana yang membahas rasisme. Menurut rencana dari divisi PSDM, program kerja “Suara Himantara” dilakukan secara berkala dengan runtutan episode yang akan datang. Terlepas dari hal itu, Kevin menambahkan bahwa untuk jadwal tayangnya masih belum pasti. Kevin bersama divisi PSDM berharap agar program kerja “Suara Himantara” dapat menjadi proker berkelanjutan sehingga tidak terpaku pada masa pandemi saja. [TA/KKN-M/ANT]