Strategi Aktivitas Akademik Prodi Antropologi Universitas Brawijaya di Tengah Pandemi Covid-19

Bagi sebagian mahasiswa antropologi, pembelajaran daring seperti di masa pandemi saat ini dirasa kurang relevan. Hal ini dikarenakan salah satu kunci keilmuan antropologi adalah penelitian lapangan yang melibatkan “tatap muka” dalam menyelami kehidupan masyarakat. Menghadapi situasi dan kondisi tersebut, Prodi Antropologi Universitas Brawijaya telah mengadakan rapat untuk mempersiapkan kebijakan pembelajaran secara daring. Sistem pembelajaran daring pun didiskusikan antar dosen mengenai cara seperti apa yang paling memungkinkan bagi mahasiswa antropologi. “Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa pada masa kuliah daring ini diminimalisir dan untuk presensi cukup dengan mengharuskan mahasiswa mengisi tugas/assesment dari masing-masing matakuliah. Penyesuaian pemberian tugas yang biasanya setiap minggu untuk review, sekarang menjadi satu bulan sekali dan lebih dibebankan kepada tugas langsung setiap pertemuan” tutur Siti Zurinani., M.A, Ketua Program Studi Antropologi. “Bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir akan ada workshop metodologi antropologi saat pandemi. Metodologinya adalah dihadirkan beberapa opsi etnografi seperti etnografi digital, penggalian data virtual dsb” Siti menambahkan.

Inovasi pembelajaran daring juga diterapkan melalui ruang pembelajaran teleconference seperti google classroom, classdojo dan pembelajaran media lain yang tidak memberatkan mahasiswa. Saat ini prodi terus berusaha proaktif untuk merespons pembelajaran secara daring. Adapun kendala lain yang juga krusial adalah mata kuliah yang terintegrasi dengan praktikum lapangan. Menurut Siti Zurinani, saat ini dan kedepannya kegiatan praktikum akan disesuaikan dengan wilayah masing-masing. Apabila memang diharuskan kegiatan “turun lapangan”, maka harus aman serta mematuhi protokol kesehatan. Meski hal tersebut termasuk bias dalam penelitian yakni meneliti di wilayah sendiri, namun demikian bisa jadi budaya (di wilayah) sendiri justru telah mengalami perubahan tanpa disadari. Harapannya mahasiswa dapat menyesuaikan tema penelitian seperti berkaitan COVID-19 dan antropologi dapat berkontribusi menangani atau merespons kondisi kirisis dengan menghadirkan sebuah solusi. [MF/KKN-M/ANT]