Review Kurikulum, Prodi Antropologi UB Gelar Diskusi Kelompok Terarah dengan Alumni

Program studi Antropologi (UB) telah melaksanakan diskusi kelompok terarah Merdeka Belajar Kampus Merdeka secara daring pada Kamis, 27 Agustus 2020. Kegiatan tersebut dihadiri para alumni dari empat angkatan, ketua program serta dosen program studi Antropologi UB. Beberapa tamu alumni yang diundang yakni angkatan 2011 Cahyo Budiman, S.Sos., M.Sos., dan Dila Hilna Rahmatika, S.Sos., angkatan 2012 Lina Agnesia, S.Sos., Yuranda Tri F.,  S.Sos., Mella Gustina, S.Sos., dan Fadhilatul Azhar, M.A., angkatan 2013 diwakili oleh Raissa Nadia A., S.Sos., dan angkatan 2015 Dicky K. D, S.Sos., dan Nisrina Candra K., S.Sos.

Diskusi kelompok terarah ini bertujuan menjaring masukan pendapat dan saran dari alumni terkait perbaikan kurikulum, serta mekanisme penggalian data alumni program studi Antropologi. Untuk diketahui, program studi Antropologi UB baru memasuki usia 9 tahun. Penggalian pendapat dari para alumni sebagaimana kegiatan ini sangat dibutuhkan bagi kemajuan program studi.Prodi mencoba membranding lagi dengan penekanan profil lulusan kritis, humanis, konstruktif” ungkap ketua program studi Antroplogi, Siti Zurinani, M.A.

Terdapat beberapa catatan penting yang dihasilkan dalam diskusi kelompok terarah kurikulum. Pertama, pelacakan tracer study selama ini mengalami kendala (manual). Ke depan untuk kemudahan pengisian kuesioner tracer study dapat memanfaatkan google form. Kedua, upaya re-branding arah kurikulum (kekhasan) prodi antropologi UB, profil lulusan-alumni dan lembaga antropologi. Ketiga, menginisiasi forum komunikasi intensif yakni ikatan alumni. Ke depan ikatan alumni dapat memberi saran terhadap program studi, diskusi dan sharing (pengalaman, informasi dan pengetahuan) baik antara sesama alumni dan adik-adik tingkat.

Kegiatan diskusi kelompok terarah bersama para alumni telah memberikan pandangan serta saran-saran demi kemajuan program studi Antropologi UB. Ke depan masukan-saran dari para alumni yang telah dijaring untuk menjadi pertimbangan serta sebagai bahan perancangan kurikulum merdeka program studi Antropologi UB. Hal ini juga membuka komunikasi bagi para alumni agar tetap menjalin silaturahmi. “dengan adanya wadah alumni, bisa sharing bersama […] kalau untuk komunikasi kami para alumni sangat terbuka,” tutur Lina Agnesia, alumni angkatan 2012 yang aktif sebagai peneliti di salah satu lembaga di UGM. [HAR/D/ANT]