Prodi Antropologi UB dan Antropologi Sosial UNDIP Jalin Kerjasama Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Kebijakan Kampus Merdeka telah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI). Kebijakan ini memungkinkan bagi mahasiswa tidak hanya belajar di kelas atau universitas mereka sendiri, namun mahasiswa dapat menuntut ilmu di universitas lain.
Dalam rangka mewujudkan kurikulum Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, maka program studi Antropologi Universitas Brawijaya melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Salah satunya, pada Senin (04/10) Program Studi Antropologi Universitas Brawijaya (UB) menerima kunjungan dari Prodi Antropologi Sosial Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan agenda penjajakan kerjasama pelaksanaan kurikulum Kampus Merdeka.
Pertemuan dilakukan di ruang rapat lantai 6 gedung A Fakultas Ilmu Budaya dengan menerapkan protokol Kesehatan. Empat orang perwakilan UNDIP yang hadir adalah Dr. Amirudin, MA (ketua program studi) dan Arido Laksono, S.S., M.Hum (sekretaris program studi) serta perwakilan mahasiswa aktif dan alumni.
Sementara itu perwakilan Fakultas Ilmu Budaya UB yang menyambut adalah Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA. (Dekan), Hamamah, Ph.D. (Wakil Dekan I Bidang Akademik), Ismatul Khasanah, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D. (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan), Dr. Hipolitus K. Kewuel, M.Hum. (Ketua Jurusan Seni dan Antropologi Budaya), Siti Zurinani, S.Ant., M.A. (Ketua Program Studi Antropologi), Ni Made Savitri Paramita, M.A. (Ketua International Relations Office) dan Fredy Nugroho Setiawan, M.Hum (Sekretaris International Relations Office).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mekanisme kerjasama yang akan dilaksanakan. Selain itu, antar program studi membahas mata kuliah apa saja yang dapat diambil oleh mahasiswa. “Kita tidak bisa berjalan sendiri,” tutur Agus Suman. Harapannya kolaborasi ini bukan hanya berbentuk pertukaran mahasiswa atau konversi mata kuliah, tapi juga bisa melakukan penelitian bersama, publikasi bersama, atau mungkin pertukaran dosen yang memungkinkan untuk saling terhubung. [HAR/D/ANT]