Menilik Pengembangan Masyarakat Berperspektif Gender dan Feminim di Sumba Bersama Ina Hunga

Pada 08/10 program studi antropologi menggelar kuliah tamu bertajuk “Perempuan Sumba dan Tenun Ikat: Potret Pengembangan Masyarakat Berperspektif Gender dan Feminim” yang menghadirkan pembicara Dr. Ina Hunga dari Universitas Kristen Satya Wacana. Kegiatan ini dihadiri peserta yang merupakan mahasiswa kelas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial yang diampu oleh Siti Zurinani, M.A.

penenun sumba

Berawal dari percakapan Ibu Ina dengan nona-nona Sumba tentang bagaimana dulu perempuan disana aktif dalam membuat tenun. Namun disayangkan, saat itu tenun susah ditemukan. Melalui riset Participation Action Research (PAR) yakni dimulai dengan aksi – riset – revisi (evaluasi), mencoba membuat para perempuan ini “naik tangga”. Para perempuan penenun ini kemudian mendapatkan pelatihan dan pendampingan, proses seperti belajar bersama tentang desain, bagaimana mewarnai, memperkenalkan warna-warna baru, membuat sekolah tenun dan komunitas untuk merubah cara berpikir, juga mempertemukan pegawai-pegawainya melalui sistem arisan.

Di Sumba kemudian tenun ikat menjadi akses masuk yaitu cara politik agar perempuan punya ruang untuk berpendapat. Saat ini, para perempuan penenun-penenun ini telah menjadi agenda program pembangunan pemerintah setempat. Kuliah tamu ini diikuti kurang lebih 62 peserta. Para peserta kuliah tamu begitu antusias yang tampak dengan diajukannya beragam pertanyaan yang menarik serta mampu menghidupkan diskusi. [HAR/D/ANT]