Divisi PSDM HIMANTARA Mengadakan Diskusi Daring Bertema Keragaman Kecantikan

Pada hari Minggu tanggal 25 Juli 2021, Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Himpunan Mahasiswa Antropologi (HIMANTARA) Universitas Brawijaya mengadakan diskusi daring Antro Talks dengan judul “Kecantikan dalam Keragaman dari Kacamata Antropologi”. Diskusi daring tersebut dilaksanakan menggunakan platform Instagram yang dilakukan secara live pada pukul 16.00 WIB dan mengundang narasumber yang berasal dari mahasiswa antropologi tahun angkatan 2016, Sarah Audreynella.

Antro Talks sendiri adalah wadah untuk berdiskusi yang dilakukan secara daring dan baru dibentuk oleh divisi PSDM di tahun 2021. Pembahasan tema mengenai kecantikan dalam keragaman tersebut berdasarkan dari dunia fashion yang sedang geger belum lama ini. Hal ini dikarenakan adanya kampanye body positivity yang digagas oleh brand fashion ternama dari Amerika, yaitu Victoria’s Secret. Secara singkat, dalam kampanye tersebut Victoria’s Secret mencoba untuk menyampaikan bahwa cantik adalah hal yang general, artinya semua wanita di dunia ini mempunyai definisi cantik berdasarkan dirinya masing-masing.

Berdasarkan tema yang dibahas, Sarah Audreynella sebagai narasumber menjelaskan bahwa standar kecantikan dapat muncul karena adanya gambaran ideal dari seorang individu maupun sekelompok masyarakat dan menjadikan pandangan pribadinya sebagai standar dalam kehidupan di lingkungan sekitarnya. Selain hal tersebut, faktor lain seperti kebudayaan juga dapat mempengaruhi bagaimana berkembangnya standar kecantikan yang ada di masyarakat. Standar kecantikan yang ada di masyarakat dapat berdampak pada segala aspek kehidupan. Dikarenakan gambaran ideal yang dimiliki oleh suatu kelompok tidak dapat dipenuhi oleh semua golongan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan munculnya pandangan jika suatu golongan tidak memiliki gambaran ideal mengenai standar kecantikan yang berlaku, maka ia akan dianggap tidak cantik. Sehingga muncul istilah body shamming yang dapat mengganggu kesehatan rohani dan jasmani korban.

Sebagai perempuan yang hidup di zaman modern saat ini kita dituntut agar selalu tampil dengan standar kecantikan yang ada, padahal sudah pasti tidak semua orang dapat memenuhi standar kecantikan tersebut. Dengan demikian perempuan saat ini harus dapat mencintai diri sendiri apa adanya, karena setiap perempuan memiliki kecantikannya masing-masing. [MZ/KKN-M/ANT]